Menurut Tailor Brands, logo adalah potongan tulisan, bentuk, atau kombinasi keduanya yang membentuk sebuah gambar. Nah, gambar tersebut merupakan identitas dari sebuah bisnis, perusahaan, atau organisasi tertentu.
Setelah memahami apa itu logo, kita bahas tipe-tipenya, yuk! Ada beberapa pilihan yang bisa kamu pakai, yakni:
Pertama, ada lettermark atau monogram. Ciri khas jenis logo ini adalah visualisasi dari inisial perusahaan.
Selanjutnya, ada logotype atau wordmark. Meski mirip, mengutip Designhill, jenis logo ini berbeda dengan lettermark. Seperti yang sudah jelaskan, lettermark merupakan visualisasi inisial perusahaan. Sementara itu, logo wordmark adalah visualisasi dari nama lengkap brand.
Kalau kedua tipe logo sebelumnya punya unsur huruf, lain halnya dengan simbol. Jenis logo populer ini hanya mengandung gambar, bentuk, atau icon.
Ada juga logo yang berbentuk emblem. Melansir Creative Bloq, kombinasi gambar dan tulisan adalah ciri khas dari logo yang satu ini.
Beberapa manfaat dari logo adalah:
Menurut Marketing91, logo adalah fondasi identitas brand-mu. Kita sudah sempat menyinggung hal ini di atas. Ingat, logo punya elemen warna, tone, hingga font. Semua itu bisa menggambarkan siapa brand-mu.
Nah, seperti dituliskan EnvisionIT Solutions, ini adalah fungsi logo selanjutnya. Dengan melihat logonya saja, kamu bisa mengenali sebuah brand. Inilah yang dimaksud dengan brand recognition.
Kalau logomu sudah dikenal banyak orang, brand-mu pun terlihat profesional. Audiens pun lebih yakin saat harus membeli produkmu. Sebab, mereka merasa produk tersebut berkualitas. Kalau memang rusak, customer service-mu juga baik.
Sekarang, kita bahas prinsip-prinsip perancangan logo.
Logo terbaik adalah logo yang sederhana. Sebab, seperti dituliskan 99designs, logo yang sederhana cenderung mudah diingat. Dalam kasus ini, sederhana berarti mudah dipahami meski hanya dilihat sekilas. Walau begitu, jangan buat terlalu sederhana, ya. Logomu tetap harus mengandung brand message yang tepat. Oleh karena itu, pilihlah font, bentuk, dan detail-detail yang pas.
Sebuah logo bisa saja mengalami redesign. Akan tetapi, kalau terus-menerus diganti, audiens bisa tak mengenali logomu. Jadi, coba buat logo yang timeless alias tak mudah ketinggalan zaman.
Menurut Smashing Magazine, logo yang efektif adalah logo yang versatile alias fleksibel. Kamu harus bisa memakainya di berbagai macam media, dari digital hingga cetak. Untuk membantumu, coba bayangkan hal-hal ini saat merancang logo:
Siapa audiensmu? Apakah mereka anak-anak berusia 1-5 tahun? Jangan-jangan, mereka adalah laki-laki berusia 25-45 tahun. Kamu harus tahu jawaban dari pertanyaan di atas. Sebab, logo perusahaan yang pas untuk tiap audiens tentu berbeda-beda. Selain itu, perhatikan juga layanan yang kamu tawarkan. Meski audiensnya sama, desain logo sekolah tingkat taman kanak-kanak dan toko mainan tentu berbeda.
Prinsip pembuatan logo yang terakhir adalah unik. Logo yang unik bisa membantumu tampil berbeda dari kompetitor. Dengan begitu, merekmu lebih mudah dikenali. Salah satunya adalah logo dari Sushi Street di bawah ini. Elemen sushi roll ditampilkan secara unik, hingga terasa menonjol dan menarik.